DOMESTIC MARKET REVIEW

IHSG [Resistance : 6680] [Pivot : 6630] [Support : 6580]

IHSG rawan koreksi ke kisaran pivot 6630-6650 di perdagangan Selasa (14/12), terlebih terdapat arahan negatif dari mayoritas indeks global pada penutupan perdagangan Senin (13/12). Selain itu, secara teknikal, terbentuk pola inverted dragonfly doji yang diikuti net sell investor asing pada perdagangan Senin (13/12). Pola tersebut mengindikasikan tekanan jual yang cukup besar. Potensi koreksi IHSG juga didasari proyeksi kecenderungan sikap wait and see pelaku pasar jelang pengumuman hasil FOMC the Fed pada 14-15 Desember 2021. Dalam kesempatan tersebut, the Fed diperkirakan mengumumkan peningkatan pengurangan pembelian obligasi menjadi US$30 miliar per bulan dari sebelumnya US$15 miliar per bulan. The Fed juga diperkirakan memberikan clue mengenai time frame normalisasi the Fed Rate di tahun 2022. Terlepas dari isu the Fed, concern pelaku pasar terhadap omicron variant meningkat, pasca konfirmasi Pemerintah Inggris atas kejadian pertama meninggalnya pasien omicron di negara tersebut (13/12). Dengan demikian, jangan terlalu agresif melakukan akumulasi beli. Dapat pertimbangkan trading buy pada saham-saham dengan potensi technical rebound atau yang berkaitan dengan konsumsi. Antara lain ACES, AMRT, ERAA, TLKM, BSDE dan PWON.

POINTS OF INTEREST

• Indeks-indeks Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (13/12).

• Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengkonfirmasi bahwa setidaknya satu pasien omicron meninggal dunia di Inggris (13/12).

• The Fed, BoJ, BoE dan ECB dijadwalkan mengadakan pertemuan di pekan ini.

• Pelaku pasar mengantisipasi pengumuman pemangkasan pembelian obligasi yang lebih besar oleh the Fed. • IHSG rawan koreksi ke kisaran pivot 6630-6650 di perdagangan Selasa (14/12).

• Top picks (10/12) : ACES, AMRT, ERAA, TLKM, BSDE dan PWON.

MARKET NEWS

TOWR PT Sarana Menara Tbk

Emiten menara Djarum Group, PT Sarana Menara Tbk (TOWR) kembali mendapat fasilitas pinjaman perbankan. Kali ini, suntikan dana taktis Rp1 triliun dari Bank Central Asia (BBCA). Itu melengkapi fasilitas perbankan Rp3 triliun dari BTPN, dan CIMB Niaga yang didapat sebelumnya.

MEDC PT Medco Energi InternasionalTbk

Untuk Perusahaan eksplorasi, penambangan dan produksi minyak, gas bumi dan energi lainnya melalui anak perusahaan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) pada 11 Desember 2021 menyatakan telah terjadi hal yang akan menyebabkan bertambahnya kewajiban keuangan perseroan secara material. Adapun nilai pokok pinjaman atau Total loan amount: USD 450 juta. Tujuan pinjaman atau Purpose of the loan untuk membiayai akuisisi yang dilakukan oleh MEG. Serta jatuh tempo pinjaman 19 Desember 2023,

TPIA PT Chandra Asri Petrochemical Tbk

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjalankan kebijakan substitusi impor 35% pada 2022, salah satunya untuk memperdalam struktur industri manufaktur di dalam negeri, termasuk mengembangkan industri hulu. Di sektor petrokimia, Kemenperin mendukung perusahaan industri petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dalam pembangunan proyek kompleks petrokimia yang kedua dengan nilai investasi mencapai USD5 miliar.

DEWA PT Darma Henwa Tbk

Perusahaan jasa pertambangan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) telah menandatangani Perjanjian Payung (Umbrella Agreement) Penambangan Batubara dengan PT MNC Energi dan PT MNC Infrastruktur Utama. Perseroan akan menjadi kontraktor untuk tambang PT MNC Energi dan PT MNC Infrastruktur Utama.

AGRS PT Surya Esa Perkasa Tbk

PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Januari 2022, guna meminta restu pemegang saham terkait rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD atau rights issue. Adapun, dana yang diperoleh dari penambahan modal tersebut akan digunakan untuk keperluan modal kerja Bank IBK, sehingga struktur permodalan Bank IBK akan menjadi lebih baik dan perseroan akan memiliki pendanaan yang cukup untuk menjalankan strategi usahanya

PHINTRACO SEKURITAS